Sejarah
Nabi Muhammad SAW
Periode
Mekkah berlangsung sejak diangkatnya Nabi Muhammad SAW, menjadi Nabi dan Rosul
yang ditandai dengan turunnya wahyu pertama yaitu surat Al-‘alaq. Masa ini
berlangsung selama kurang lebih 13 tahun. Masa ini sangat berat dirasakan
karena Rosulullah banyak mendapat rintangan, khususnya dari lingkungan
masyarakat dan beserta kaumnya.
Dalam bab ini, saya akan sedikit membahas tentang kisah
perjalanan Rosulullah saw, dalam rangka menunaikan misi Islamiyah untuk semua
manusia dan bangsa.
A. Kepercayaan dan Budaya Jahiliyah Berlawanan dengan Ajaran Islam
|
Zaman
jahiliyah adalah zaman kebodohan atau zaman gelap gulita karena miskin ilmu.
Itulah sebabnya Bangsa Arab yang bertempat tinggal di sekitar Jazira Arab pada
waktu itu keadaan akhlaknya sangat buruk.kehidupan sehari – harinya tidak ada
norma – norma social, dan norma agama.
1.
Kepercayaan dan Budaya Jahiliyah
Pada
zaman jahiliyah hak wanita kurang diperhatikan oleh masyarakat sekitar, sehingga
kaum wanita tidak bisa menikmati kebahagiaan hidup. Bahkan apabila ada seorang
ibu yang sedang mengandung hatinya merasa takut bila bayi yang sedang dikandungnya
itu seorang perempuan, sebab abila bayinya perempuan kaum jahiliyah akan
membuangnya ke hutan belantara. Karena mereka menganggap seorang perempuan
tidak bisa kerja berat.
Selain
itu masyarakat Arab gemar sekali berjudi, mabuk – mabukan, dan hidupnya mereka
dihabiskan untuk sekedar berfoya – foya. Mereka benar – benar telah kehilangan
moral dan sopan santunnya sebagai seorang manusia. Adapun kepercayaan
sebelum datangnya agama Islam, sebagai berikut :
a. Menyembah malaikat. Bahkan ada yang
menganggap malaikat itu adalah putri Tuhan b. Menyembah jin, ruh, dan hantu.
c. Menyembah bintang – bintang. d. Menyembah berhala.
2.
Inti Ajaran Islam Periode Mekkah
Pada
malam 17 Ramadhan, pada saat Nabi Muhammad saw, sedang bertahannus (meditasi)
di Gua Hira, datanglah malaikat Jibril dengan membawa sebuah tulisan dan
menyuruh Nabi muhaammad saw untuk membacanya. Tetapi Nabi Muhammad saw menjawab
aku tidak bisa membacanya. Maka malaikat Jibril menyampaikan firman Allah Swt,
yaitu surat Al-alaq.
Setelah
Nabi Muhammad saw menerima wahyu pertama di Gua Hira, bergegaslah pulang
menemui istrinya Siti Khadijah dan menceritakan apa yang telah dialaminya.
Akhirnya Nabi Muhammad saw menyadari bahwa dirinya telah mendapat tugas yang
berat, yaitu :
a. Mengajarkan
manusia untuk ber-Tuhan hanya kepada Allah Swt.
b. Mengajarkan
tentang hari kiamat dan akhirat.
c. Mengajarkan
agar manusia melaksanakan shalat.
d. Menyampaikan
bahwa semua manusia berkedudukan sama di mata Allah Swt.
3.
Benturan Antarkepercayaan
Penduduk
Mekkah di masa permulaan Islam, sedikit sekali menaruh perhatiannya kepada
ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Mereka berat untuk meninggalkan
agama dan kepercayaan lama, karena agama itu menurut pandangan mereka ialah
agama yang diwariskan oleh nenek mkoyang mereka.
Dapatlah
disimpulkan bahwa benturan yang dihadapi oleh budaya Jahiliyah terhadap ajaran
Islam karena agama Islam mengajarkan :
a. Bahwa
Allah Swt menganggap semua manusia sama derajatnya di mata Allah Swt.
b. Takut
dibangkitkan kembali.
c. Kaum
kafir Quraisy haus kekuasaan.
B. Langkah – Langkah Dakwah
Nabi
|
Sebagai
upaya dahwah atas perintah Allah Swt, langkah awal Nabi Muhammad saw adalah
untuk mengajak umat manusia menuju jalan yang benar dan lurus. Adapun
sasaran dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad saw, antara lain sebagai berikut : 1.
Sasaran Awal Dakwah Nabi
Setelah
Nabi Muhammad saw menerima wahyu yang kedua (Al-Mudatsir), maka mulailah beliau
berdakwah. Sasaran dakwah yang pertama adalah keluarganya. Kemudian dilanjutkan
berdakwah kepada sahabat – sahabatnya yang terdekat.
Orang
– orang yang pertama kali masuk Islam adalah :
a.
Siti Khadijah
b.
Abu Bakar teman dekat Nabi.
c.
Ali bin Abi Thalib.
d.
Zaid bin Haritsah
Khadijah
adalah putri Kuailid. Ibunya bernama Fatimah. Fatimah dikenal seorang yang dermawan dan berbudi luhur dari bangsawan
keturunan Quraisy. Ketika Nabi Muhammad saw belum diangkat menjadi rosul,
beliau pernah memebantu Khadijah untuk berdagang.
Abu
Bakar bin Abi Quhafah adalah seorang sahabat dekat Rasullullah saw. Ia
dikenalal sebagai orang yang jujur, setia, baik hati dan budi pekerti. Dialah
yang mengenal betul kejujuran dan keluhuran Nabi Muhammad saw dari kecil. Yang
pertama masuk Islam adalah Abu Bakar. Kemudian disiarkan Abu Bakar kepada teman
– temannya dan saudara – saudaranya. Melalui Abu Bakar banyak penduduk Arab
yang masuk Islam, diantaranya Usman bin Affn, Zubair bin Awwam, Saad bin
Waqqash, Abdurrahman bin Auf dsb.
2.
Dakwah Secara Terang – Terangan
Setelah
Nabi Muhammad saw melakukan dakwah secara sembunyi – sembunyi selama 3 tahun
lamanya. Turunlah wahyu yang memerintahkan agar Nabi Muhammad saw berdakwah
secar terang – terangan . Dakwah pertama kali yang dilakukan secar terang –
terangan berupa pertemuan di Bukit Sofa. Dalam pertemuan ini menjelaskan
:”Bahwa tidaklah aku diutus oleh Allah Swt. Kaum Quraisy yang mendengar dakwah
Nabi tersebut tidak percaya sama sekali, bahkan mereka mendustakan, mengejek
Nabi, dan bubar dari pertemuan itu. Orang yang mendustakan Nabi dipertemuan itu
antara lain :
a. Abu Lahab dan Istrinya.
b. Abu Jahal c. Umar bin Khattab
Pertemuan
selanjutnya dengan keluarga Nabi, dengan jalan mengumpulkan keluarganya di
Bukit Shafa yang kedua kalinya. Pertemuan tersebut diikuti 40 orang termasuk
Abu Lahab yang hadir kedua kalinya. Isi pidato Nabi Muhammad saw, dalam
pertemuan tersebut, antara lain : a. Peringatan dan ancaman Allah bagi orang
yang tidak beriman. b. Pada hari kiamat beliau tidak akan
memberikan pertolongan. c. Permohonana kepada keluarganya
supaya dapat membantu dan memelihara Islam.
Mendengar
seruan itu Abu Lahab berkata :”Binasalah
engkau sepanjang hari, apakah untuk
ini kau kumpulkan kami?. Abu Lahab mengambil batu lalu melemparkannya
kepada Nabi Muhammad saw. Menghadapi kejadian tersebut beliau tetap tabah dan
berjiwa besar.
Tahapan
berikutnya dilaluinya dengan perjuangan berdarah diantaranya :
a.
Perang
Badar
Perang Badar dawali
karena banyaknya kekayaan kaum muslimin yang dirampas oleh kaum musyrikin
terutama saat hijrah dari Mekkah ke Madinah, maka tergeraklah kaum muslimin
untuk merampas kembali harta kekaaannya. Suatu ketika kaum musyrikin Quraisy
berangkat meninggalkan Syam pulang ke Mekkah membawa perniagaan yang besar
nilainya. Mendengar bahwa ka nada serangan dari kaum musyrikin Quraisy member
bala bantuan berupa pasukan yang berjumlah 313 dengan 70 unta. Dalam peperangan tersebut ada beberapa
orang antaranya anak dan orang tuanya yang saling membunuh, karena membela
keyakinan mereka masing- masing.
a.
Perang Uhud
Pada Perang Uhud pasuk
ankaum muslimin kira – kira ¼ jumlah dari kaum musyrikin Quraisy. Kaum muslimin
mengambil posisi di ‘Udwadul Wadi’ sebuah dataran di lereng gunung Uhud. Nabi
Muhammad yang memimpin pasukan perang tersebut yang berjumlah 300 prajurit,
dengan menyebarkan pasukan panah yang berjumlah 50 orang. Sedangkan kaum kafir
Quraisy berjumlah 3000 orang. Dalam menagkis pasukan musuh tidak sedikit yang
gugur sebagai pahlawan syahid.
Peperangan demi peperangan dilalui
beliau dan kaum muslimin dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. Selain
peperangan diatas ada juga peperangan yang lainnya, yaitu Ahzab, Perang Mut’ah,
Perang Hunain, Perang Tabuk dll. Akhirnya kemenangan dicapainya dan Islampun
semakin hari semakin kokoh di bumi arabiyah saat itu. Maka 2 tahun kemudian
Muslimin yang berjumlah 1.400 orang menjadi berjumlah 10.000 orang.
C. Penderitaan dan Tekanan Kepada Nabi
|
Tugas
dakwah yang dilakukan Rasullullah saw bukanlah sesuatu yang mudah dan ringan
untuk dilaksanakan. Dalam pelaksanaannya, beliau menemukan berbagai halangan
dan rintangan, bahkan ancaman yang dating dari kaum kafir Quraisy menyangkut
jiwa, penderitaan, dan tekanan baik lahir maupun batin.
1. Hambatan
dan Rintangan
Ketika orang Quraisy
melihat gerakan Islam serta mendengar bahwa nenek moyang mereka serta berhala
mereka dihina – hina, bangkitlah kemarahan mereka dan mulailah melancarkan
permusuhan, terhadap Nabi dan pengikutnya. Tetapi terhadap Nabi mereka tidak
berani melakukan gangguan badan, karena beliau masih dilindungi oleh pamannya
Abu Thalib.
Pada suatu ketika
datanglah beberapa pemuka Quraisy menemui Abu Thalib, meminta agar dihentikan
semua kegiatan Nabi Muhammad saw dan mengajukan pilihan, menghentikan dakwah
Nabi Muhammad saw atau mereka sendiri yang menghentikan dakwah tersebut.
2. Gangguan
dan Siksaan
Pada permulaan agama
Islam, kaum Quraisy belum mencurahkan perhatiannya untuk menentang agama Islam.
Mereka mengira gerakan Islam hamyalah sementara. Akan tetapi alangkah
terkejutnya mereka setelah mendengar bahwa pengaruh dakwah Nabi Muhammad saw
makin meluas dikalangan zazarah Arabian.
Melihat gelagat yang tidak
menguntungkan, maka orang kafir Quraisy berusaha merintangi tersebarnya agama
Islam dengan cara menyiksa hamba sahaya dan orang – orang miskin. Orang – orang
yang menjadi korban penganiayaan, antara lain :
a. Bilal
bin Rabah e. Zinmirah
b. Yasir f. Ummu Ubais
c. Amr
bin Yasir g. Abu Fukaihah
d. Sumayah h. Humamah dan lain – lain
Mereka
adalah pengikut Nabi yang menerima siksaan di luar perikemanusiaan. Penyiksaan
kaum Quraisy pada mulanya hanya dilakukan kepada pengikutnya saja. Untuk
menganiaya Nabi Muhammad saw kaum Quraisy tidak berani. Sebab Nabi mendapat
perlindungan yang ketat dari pamannya Abu Thalib.
3. Pemboikotan
dan Rencana Pembunuhan Nabi
Rasullullah saw dan keluarganya
mengalami tekanan dan bujukan yang sangat berat dari kaum kafir Quraisy. Namun,
semuanya itu diterima dengan ketabahan hati. Agama Islam tidak menjadi pudar,
melainkan semakin hari semakin maju, dan makin bertambah pula pengikutnya.
Mereka merasa yakut kalau Islam itu bisa memusnahkan berhala mereka.
Untuk menjaga hal demikian, maka mereka
mengadakan pemboikotan dan rencana pembunuhan terhadap Nabi dan para
pengikutnya. Pemboikotan berlangsun selama 3 tahun yang berisi :
a. Tidak
boleh melakukan jual beli dengan keluarga Bani Hasyim dan Muthalib.
b. Dilarang
mengadakan perdamaian apapun dengan pihak keluarga nabi Muhammad saw.
Pernyataan
pemboikotan tersebut digantung di dinding Kakbah. Yang menulis undang – undang
pemboikotan tersebut adalah Mansyur bin
Ikromah.sejak saat itu putuslah hubungan dengan kabilah – kabilah Bangsa
Arab dan penduduk Mekkah. Pemboikotan tersebut merupakan perlakuan yang sangat
kejam yang mengakibatkan kesengsaraan, kemiskinan, dan kelaparan.