HUKUM
BACAAN QALQALAH DAN RA’
A.
HUKUM BACAAN QALQALAH
Menurut bahasa, qalqalah
artinya getaran suara, atau pantulan. Dalam kaidah ilmu tajwid, qolqalah
berarti membaca dengan cara memantulkan huruf – huruf tertentu yang terdapat
tanda baca sukun atau tanda waqaf (berhenti).
Huruf – huruf yang termasuk qalqalah yaitu (
disebut sebagai huruf qalqalah. Qalqalah itu
terbagi menjadi 2 bagian :
1.
Qalqalah sugra’
Qalqalah sugra disebut juga qalqalah
kecil. Cara membacanya dengan pantulan yang kecil atau tidak keras. Qalqalah
sugra disebabkan karena huruf qalqalah berharakat sukun dan berada di tengah
kalimat.
2.
Qalqalah kubra’
Qalqalah kubra disebut qalqalah besar. Cara
membacanya yakni secara jelas dank keras. Qalqalah kubra disebabkan karena
huruf qalqalah berharakat sukun atau terdapat tanda waqaf yang harus dihentikan
atau diwaqafkan.
B.
HUKUM BACAAN RA’
Hukum bacaan ra’ terbagi menjadi 2 macam yaitu : Ra’ tafkhim
(tebal) dan Ra’ tarqiq (tipis).
1.
Ra’ tafkhim (tebal)
Huruf ra’ dibaca tebal apabila bertemu dengan fathah,
fathah tanwin, dammah, dammah tanwin, atau sukun dan didahului huruf
berharakat fathah atau dammah.
Huruf ra’ yang dibaca tebal ada 4 macam,
yaitu :
a.
Huruf ra’ berharakat fathah.
b.
Huruf ra’ berharakat dammah.
c.
Huruf ra’ berharakat sukun yang didahului huruf berharakat fathah atau dammah.
d.
Huruf ra’ berharakat sukun yang didahului huruf berharakat kasrah tetapi bukan harakat asli dari kata tersebut.
2.
Ra tarqiq (tipis)
Huruf ra’ dibaca tipis apabilla huruf tersebut
berharakat kasrah, kasrah tanwin, atau sukun dan didahului huruf yang
berharakat kasrah. Huruf ra’ yang
dibaca tarqiq ada 3 macam, yaitu :
a.
Semua huruf ra’ yang berharakat kasrah, baik di depan, tengah, maupun diakhir kata.
b.
Huruf ra’ didahului dengan ya’ sukun.
c.
Huruf ra’ sukun didahului dengan huruf
berharakat kasrah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar